This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, October 2, 2012

TEKNOLOGI INFORMASI PERPUSTAKAAN

Oleh: Ikhsan Fariza,S.Sos
 
 

Abstrak:
Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
Makalah ini menguraikan tentang pemanfaatan teknologi informasi, khususnya dalam pengelolaan data elektronik dan sistem otomasi perpustakaan dari berbagai sudut pandang.


PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI PENDEKATAN STRES LINGKUNGAN


Oleh: Soejanto Sandjaja...

Minat membaca anak Sekolah Dasar masih rendah dan belum ada cara yang efektif untuk meningkatkannya. Keterlibatan orang tua diyakini dapat meningkatkan minat membaca anak. Dalam keluarga miskin, keterlibatan orang tua menjadi berkurang karena orang tua mengalami stres tingkat tinggi, sehingga mereka kurang dapat meningkatkan minat membaca anak. Namun keluarga miskin yang mendapat dukungan sosial, mereka dapat mengatasi stres keluarga dan mau terlibat untuk menolong anak dalam membaca sehingga minat membaca anak juga meningkat.

Wednesday, June 6, 2012

BACA BUKU CEPAT SEKALIGUS EFEKTIF


Satu kali lirik lebih dari lima kata kamu tangkap

Oleh: Edi Dimyati

Hampir setiap hari, salah satu aktivitas kita pasti nggak lepas dari kegiatan membaca. Yap, baik yang memang sengaja nyempetin baca buku dan koran ataupun baca tulisan-tulisan yang mau nggak mau harus kamu lakukan. Seperti: membaca petunjuk jalan, baca informasi di atm, baca surat-surat yang kamu terima via email, baca teks waktu kita lagi nonton film,  komentar-komentar status di facebook dan bahkan sampai baca surat tagihan, he..he…

Tapi, buat kamu yang sudah punya hobi baca buku pasti punya kebanggaan sendiri. Apalagi kalau lagi ngobrolin sebuah buku yang sudah kamu kuasai isi bacaannya. Makanya, nggak hanya sekedar membaca, kita juga dituntut untuk bisa mengerti dari apa yang disampaikan dari bahan bacaan itu. Sia-sia sekali kalau kita udah banyak baca buku, tapi sedikit yang kita tahu isinya.

Biar nggak sia-sia kita cari tahu trik membaca cepat dan efektif di bawah ini:

  • Membaca dengan bersuara itu kurang efektif. Buat kamu yang punya kebiasaan seperti itu, coba hilangkan. (terkecuali kalo lagi bacaain komik buat adik, he..he..). Soalnya, dengan membaca dalam hati alias tanpa suara itu  kita bisa menangkap jumlah kata 3 kali lipat dibandingkan membaca dengan bersuara. Artinya misalnya kalau dalam satu menit kita membaca dengan bersuara menangkap 200 kata, kita bisa menangkap 600 kata per menit dengan cara membaca dalam hati. Tentu saja, jumlah kata yang berhasil kita tangkap itu akan terus bertambah  seiring konsentrasi pada saat baca dan seringnya kita membaca buku.

  • Biasakan menangkap beberapa kata dalam satu kali lihat. Maksudnya kalau kita lagi baca cobalah untuk mengambil kata kunci dalam satu kalimat yang ada di dalam buku itu. Makanya, selain mata, gunakan juga otak saat kita membaca. Pusatkan dari sebuah kalimat itu menjadi satu kesatuan bermakna.

  • Membaca kalimat demi kalimat dari kiri ke kanan tanpa henti apalagi mundur untuk melihat kalimat sebelumnya. Ya, hindari pergerakan mata yang mundur untuk mengetahui beberapa kata yang belum tertangkap. Biarkan kata-lata itu pergi, yang penting poinnya sudah didapat.. Lagian, memang sih…proses ini nggak hanya bisa kamu kuasai dalam tempo singkat. Makin sering baca, pasti kamu akan terbiasa.

  •  Nggak semua jenis buku bisa kita perlakukan sama ketika mengukur kecepatan membaca. Pasti beda dong baca novel remaja dengan baca buku Sejarah Negara Indonesia. Tingkat kesulitan untuk memahaminya tentu beda kan. Karena itu, penguasaan bahasa di sini sangat penting. Catat dan cari tau idom-idom atau ungkapan-ungkapan asing yang sering kamu temukan setiap kali kamu baca. Hal, itu akan bermanfaat kalu kita menemui kata asing di buku lainnya.



Oke, mulai sekarang ambil bacaan yang paling ringan menurut kamu. Pikirkan dan  perhatikan baik-baik judulnya serta sinposisnya. Ya, setidaknya biar tahu nanti apa isi buku itu. Lalu, nikmati bacaanya dan terus bandingkan kecepatan baca kamu dengan buku-buku sebelumnya yang pernah dibaca. Atau bias juga ajak teman kamu untuk adu cepat baca.(*)

Monday, April 9, 2012

HARMONISASI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN SEBAGAI TUNTUTAN PROFESI


Oleh Dian ekatama
Pustakawan BPAD Prov Babel

Setiap orang pasti punya definisi masing-masing tentang perpustakaan. Hal itu tergantung dari segi mana mereka melihatnya dan latar belakang masyarakat yang menilainya. Namun secara umum, masyarakat mengidentikkan perpustakaan sebagai ruangan tempat penyimpanan dan peminjaman buku. Karena pemahaman yang sederhana itu membuat perpustakaan belum memiliki daya tarik yang besar. Padahal dalam pembentukan perpustakaan yang ideal membutuhkan kerjasama yang baik dengan pemakai. Pustakawan bisa menjadi mitra dengan pemustaka perpustakaan. Tanggung jawab dalam membangun perpustakaan bukan saja milik pemerintah dan pustakawan, Akan tetapi semua pihak dan elemen masyarakat yang peduli akan perpustakaan. Perpustakaan sebagai fasilitas pendukung dalam dunia pendidikan. Sehingga perpustakaan tidak bisa dibiarkan begitu saja, memerlukan perhatian khusus agar pembangunan perpustakaan tepat sasaran.


Etika Pustakawan
Etika merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat praktis yang merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika dibagai menjadi dua kelompok  yaitu etika umum dan etika khusus. Masalah dasar etika khusus adalah bagaimana seseorang harus bertindak dalam bidang tertentu, dan bidang tersebut perlu ditata agar mampu menunjang pencapaian kebaikan hidup  manusia.  Etika khusus dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial, yang keduanya berhubungan dengan tingkah laku manusia sebagai warga masyarakat. Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri dalam kaitannya dengan kedudukan manusia sebagai warga masyarakat. Sedangkan etika sosial menyangkut hubungan antar manusia baik hubungan yang bersifat langsung maupun dalam bentuk kelembagaan.  Contoh etika sosial antara lain, etika profesi , etika politik, etika bisnis, etika lingkungan hidup, dan sebagainya. Etika sosial berfungsi membuat manusia menjadi sadar akan tanggungjawabnya sebagai manusia dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat, menurut semua dimensinya (Abbas-Hamami M.). Etika sosial yang hanya berlaku bagi kelompok profesi tertentu disebut kode etik (Sulistio-Basuki)

Monday, March 26, 2012

PERANAN IBU DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA

oleh : Ikhsan Fariza, S.Sos
Pustakawan BPAD Babel



Mungkin ketika kita kecil Ibu selalu mendongeng untuk mengantarkan kita tidur. Setiap hari dongengnya selalu berganti. Seakan-akan tak pernah habis. Mulai dari dongeng “kancil mencuri timun” dengan berbagai setting cerita, sampai pada “tikus desa berkunjung ke kota”. Ketika ibu kehabisan bahan untuk mendongeng, ibu akan membacakan cerita dari buku kumpulan dongeng anak-anak. Sesekali kita bertanya bila ada kata-kata yang tidak kita mengerti. Dan Ibu dengan sabar menjelaskan kata-kata tersebut sampai kita mengerti. Begitulah kita belajar dan mengumpulkan kosa kata. Pada waktunya kosa kata tersebut akan keluar dalam bentuk komunikasi dengan teman-teman kita. Selain itu dongeng itu menjadikan hubungan batin kita sebagai anak dengan Ibu sangat dekat. Sesudah kita lancar membaca, maka kita dapat membaca sendiri cerita dari buku-buku yang dipinjami Bapak dari perpustakaan. Kebiasaan membaca inilah kelak yang membantu kita menapaki hidup yang walaupun tidak berlebihan, namun tetap survive di tengah persaingan hidup yang sangat ketat.

PERPUSTAKAAN…AKANKAH MENJADI PRIORITAS??????

oleh : Ikhsan Fariza, S.Sos
Pustakawan BPAD Babel

            Tanggal 17 Mei 2005 merupakan hari yang bersejarah bagi dunia perpustakaan di tanah air karena 25 tahun yang lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef secara resmi mencanangkan berdirinya Perpustakaan Nasional RI. Pada awal berdirinya Perpustakaan Nasional RI masih berada dalam naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan setingkat eselon II dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Ketika didirikan, Perpustakaan Nasional RI merupakan hasil merger dari empat perpustakaan besar di Jakarta, yaitu Perpustakaan Museum Nasional, Perpustakaan Sejarah, Politik, dan Sosial (SPS), Perpustakaan Wilayah DKI Jakarta, dan Bidang Bibliografi dan Deposit, Pusat Pembinaan Perpustakaan.
            Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1989, tanggal 6 Maret 1989 menetapkankan Perpustakaan Nasional RI, setelah digabung dengan Pusat Pembinaan Perpustakaan, menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dengan status kelembagaan yang baru ini, secara resmi pula Perpustakaan Nasional RI lepas dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Penyempurnaan susunan organisasi, tugas, dan fungsi Perpustakaan Nasional RI dalam rangka menghadapi era globalisasi dilakukan pemerintah dengan menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1997, tanggal 29 Desember 1997.
            Uraian di atas menunjukkan bahwa perhatian pemerintah terhadap perkembangan perpustakaan boleh dikatakan terlambat. Ibu Pertiwi yang dilahirkan secara merdeka tahun 1945, baru melahirkan perpustakaan nasional 35 tahun kemudian (1980). Ironisnya lagi, pemerintah membutuhkan waktu 9 tahun untuk mengakui perpustakaan nasional sebagai "anak kandung" yang sejajar dengan "anak-anak" yang lain dengan status mandiri (LPND, tahun 1989). Bandingkan dengan Malaysia, yang merdeka pada tahun 1963, telah mampu melahirkan Perpustakaan Negara Malaysia pada tahun 1971. Jepang yang hancur lebur di bombardir bom atom sekutu tahun 1945, telah melahirkan Perpustakaan Nasional 3 tahun kemudian (1948).