Disampaikan Oleh Ikhsan Fariza,S.Sos *
Di Indonesia dasar pembentukan perpustakaan sekolah adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan). Perpustakaan merupakan unit pelayanan didalam lembaga yang kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika mampu membantu pencapaian pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang bersangkutan.Dalam organisasi sekolah pada hakikatnya adalah suatu s
istem yang terdiri atas komponen-komponen, seperti halnya guru, siswa, kurikulum, karyawan perpustakaan, dan komponen-komponen penunjang lainya, yang dikelola dan diatur oleh seorang kepala sekolah. Dalam suatu organisasi yang merupakan suatu sistem, komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan interaksi. Dalam hubungannya dengan sekolah secara luas, perpustakaan merupakan salah satu unsur dalam komponen tersebut, di samping bengkel kerja, laboratorium, dan unsur-unsur lainnya.
Kedudukan
atau posisi perpustakaan sekolah adalah langsung di bawah kepala sekolah, dan
sejajar dengan bagian-bagian lain seperti bagian administrasi, pengajaran,
kesiswaan, dan bagian ko-kurikuler. Karena sejajar dengan bagian-bagian lainnya
maka perpustakaan tidak tergantung dan bertanggung jawab kepada bagian-bagian
tersebut, melainkan langsung kepada kepala sekolah. Perpustakaan menempati posisi yang amat
penting dan strategis karena berkaitan erat dengan pelaksanaan kurikulum dan
sekaligus penunjang proses belajar-mengajar.
Perpustakaan
pada umumnya mampu menyediakan informasi yang diperlukan oleh siswa baik yang
berhubungan langsung dengan mata pelajaran, maupun sebagai sarana pengembangan,
karena posisinya sebagai pusat yang esensial dalam menunjang dan memberi nafas keseluruhan kegiatan pendidikan di
sekolah, maka berpusat disebut juga sebagai jantung suatu sekolah.
Fungsi
Perpustakaan Sekolah
Peran
pustakawan sebagai tenaga professional. Peranannya yang utama adalah sebagi
pengorganisasi bahan-bahan pustaka bagi pemenuhan kebutuhan belajar-mengajar dan sebagai pembibing tentang cara-cara bagaimana menggunakan
bahan pustaka untuk kepentingan belajar dan
mengajar.
Fungsi-fungsi perpustakaan sekolah meliputi :
A. Pusat
Layanan Bahan Pustaka
Fungsi
pertama perpustakaan sekolah adalah menjadi pusat layanan bahan-bahan pustaka bagi siswa dan guru.
Layanan kepada siswa dapat bermacam-macam,
tergantung dari tingkat usia dan pendidikan mereka. Layanan yang berupa penyediaan
berbagai bahan-bahan bacaan yang merangsang minat baca mereka sangat
diutamakan.
Tugas
pustakawan di sini adalah mengatur program pelayanannya dengan guru-guru di
kelas. Tugas pustakawan selanjutnya adalah
mengarahkan atau menunjukkan bahan-bahan pustaka yang baik dan perlu dibaca
oleh setiap siswa.
Adanya
keinginan dan kecepatan belajar siswa yang berbeda-beda menyebabkan sekolah dan
perpustakaan perlu memperkaya perpustakaannya sehingga siswa tidak merasa bosan
di perpustakaan. Koleksi yang beraneka ragam akan sangat memperkaya pengalaman hati dan intelektual siswa. Oleh sebab itu,
guru dan pustakawan sangat perlu bekerja sama untuk memperoleh bantuan dari
para orang tua siswa agar koleksi perpustakaannya bertambah.
B. Bimbingan
Membaca
Fungsi
kedua dalam kegiata pelayanan perpustakaan sekolah ialah memberi bimbingan membaca.
Tugas
memberi bimbingan membaca merupakan tugas yang tidak ringan bagi pustakawan sekolah. Sedikitnya ia harus memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai koleksi perpustakaan sekolahnya. Ia harus
selalu membaca, mengenal, dan memahami, buku-buku di dalam koleksi
perpustakaannya.
Dengan
pustakawan yang antusias terhadap buku-buku dan dengan perpustkaan yang menyediakan berbagai macam
buku, perpustakaan sekolah akan mampu melaksanakan fungsinya member bimbingan
membaca terhadap murid-murid yang
memiliki berbagai sifat dan minat. Pada tingkatan sekolah yang lebih lanjut,
yaitu di sekolah lanjutan, bimbingan membaca dapat berbentuk latihan-latihan untuk mencari informasi dan
bahan-bahan rujukan bagi tugas-tugas kelas. Selain latihan menemukan informasi,membimbing membaca di tingkat lanjut juga
dapat berupa pemberian petunjuk tentang cara-cara dan teknik menggunakan
perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu perpustakaan sekolah harus memiliki
koleksi yang cukup sehingga mampu mendukung program bimbingan membaca dan
penggunaan bahan-bahan pustaka itu.
C. Faktor
Pengikat
Fungsi
perpustakaan sekolah yang cukup penting ialah sebagai pengikat pengalaman
belajar siswa selama di sekolah. Menjadikan
perpustakaan sebagai faktor
pengikat juga berarti selalu mengikutsertakan pustakawan dalam berbagai
kegiatan pendidikan.
Dalam
kegiatan ini tugas pustakawan ialah menjadi seorang yang ahli dalam pemilihan
bahan pustaka. Sebagai pustakawan, ia telah mendidik tentang bagaimana memilih dan mengevaluasi buku yang
baik, terlebih buku-buku untuk
keperluan sekolah.
Ada
dua macam layanan perpustakaan sekolah yaitu:
I.
Layanan Teknisi
Layanan
teknisi adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan buku agar nantinya
dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca. Aktifitasnya
adalah mempersiapkan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga siap untuk
disajikan atau dilayankan di bagian layanan pembaca entah itu di layanan
sirkulasi, layanan referen, dan lain-lain.
Layanan
teknis mencakup berbagai kegiatan seperti :
1. Pengadaaan
Bahan Pustaka
a. Cara
Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan Bahan Pustaka dapat bisa melalui
berbagai cara seperti :
1) Membeli
Pembelian
bahan pustaka bisa langsung dilakukan di toko buku, agen buku, memesan langsung
pada penerbit, dan lain-lain melalui prosedur tertentu yang telah ditetapkan.
2) Hadiah
Tidak
semua perpustakaan mempunyai anggaran yang cukup untuk melakukan
pembelian bahan pustakanya. Karena itu bahan pustaka bisa pula diperoleh
melalui hadiah.
3) Mengkopi
Mengkopi bahan pustaka dari perpustakaan atau instansi
lain sangat memungkinkan pula, karena tidak semua bahan pustaka yang dibutuhkan
perpustakaan mudah ditemukan di pasaran, asalkan tidak untuk kepentingan
komersial.
4) Tukar menukar
Perlu di dasari bahwa tidak ada satu perpustakaanpun yang
mempunyai koleksi bahan pustaka yang lengkap dan
memadai bagi kebutuhan masyarakat yang di layani. Oleh karena itu mengkopi dan
tukar-menukar bahan pustaka seperti di atas baik sekali bila
dilaksanakan. Ini merupakan salah satu bentuk kerja
sama antar perpustakaan.
5) Titipan
Titipan bahan pustaka bisa
berasal dari perpustakaan lain, lembaga maupan perorangan dalam jangka waktu
lama. Titipan yang waktu realistis singkat hanya akan memboroskan biasa saja
2. Pemilihan
Bahan Pustaka
Prinsip
pemilihan bahan pustaka tidak boleh hanya berpedoman pada tuntutan masyarakat
pembacanya saja dengan mengsampingkan kualitasnya atau sebaliknya,tetapi harus berpedoman pada keduanya dan
disesuaikan dengan kondisi dan situasinya.
3. Alat
Bantu Pemilihan
Alat
bantu ini bisa berupa silabus mata pelajaran, daftar buku atau bibliografi yang
diterbitkan oleh penerbit-penerbit buku yang lazim disebut katalog penerbit-penerbit, selembaran terbitan
baru, resensi atau tijauan buku dan ahli
sebagi narasumber.
4. prosedur
pemesanan dan pembelian bahan pustaka
Dalam pelaksanaannya pustaka yang akan dibeli harus di
pilih terlebih dahulu. Data pustaka yang
dipilih diisikan dalam slip/formulir yabng biasa disediakan oleh perpustakaan
sebelum pada akhirnya disusun dalam bentuk daftar pesanan.
5. Inventarisasi Bahan Pustaka
Inventarisasi bahan pustaka mencakup kegiatan :
A. Pemberian
Identitas Bahan Pustaka
Identitas bahan pustaka
adalah ciri atau tanda untuk menunjukkan pemilik bahan pustaka tersebut.
Ciri atau tanda itu berupa
cap, termasuk cap inventaris.
Yakni cap dimaksudkan untuk menempatkan nomor inventaris dari pustaka yang
bersangkutan.
B. Pencatatan
Pustaka dalam Buku Inventaris
Buku inventaris pada
umumnya dibuat dari buku folio bergaris
memuat kolom-kolom untuk mencatat data tertentu dari suatu pustaka
kolom-kolom inventaris meliputi : nomor
urut , tanggal nomor inventaris, judul, pengarang , penerbit, tahun terbit ,
asal jumlah eksemplar , serta keterangan.
Inventaris
bermanfaat untuk mengetahui :
A. Jumlah judul pustaka menurut bahasa
B. Jumlah judul pustaka secara keseluruhan
C. Jumlah
eksemplar
pustaka
D. Jumlah dana yang dikeluarkan
6. Pengkatalogan
Bahan Pustaka
Katalog
berarti daftar, sedangkan
diperpustakaan
katalog berarti:
a. Catatan
lengkap mengenai koleksi suatu perpustakaan
b. Daftar/senarai
pustaka yang disusun menurut aturan tertentu
1) Tujuan
utama pembuatan katalog
perpustakaan adalah:
a. Untuk
menunjukkan kekayaaan koleksi suatu perpustakaan
b. Untuk
memudahkan penempatan dan penemuan kembali suatu pustaka
c. Untuk
membantu pengguna dalam memilih dan menelusur
pustaka yang diperlukan
2) Manfaat
Katalog
a. Menunjukkan
kekayaan koleksi perpustakaan
b. Memudahkan
pengguna memilih dan menelusur pustaka
3) Macam-macam
bentuk katalog
a. Katalog
berbentuk berkas (sheaf catalog) terdiri atas lembaran-lembaran lepas yang
kemudian dijilid seperti album
b. Katalog
berbentuk kartu adalah katalog
yang berukuran 12,5 x
7,5cm dan pada bagian tengah berlubang
c. Katalog
buku biasnya dibuat menjadi buku , tiap-tiap lembarannya terdiri atas beberapa judul buku
d. Katalog
yang berupa data komputer
masukan-masukan pustaka yang setiap saat bisa ditelusur sesuai dengan yang
dikehendaki
4) Unsur-unsur
katalog
a. Nomor
panggil (call number)
b. Nama
pengarang
c. Entri
utama
7. Pengklasifikasian
Bahan Pustaka
Klasifikasi
adalah pengelompokan/penggolongan secara sistematis dari sejumlah objek gagasan buku atau benda-benda lain kedalam
klas . Tujuan klasifikasi adalah untuk memudahkan penempatan dan sarana temu
kembali bahan pustaka
Manfaat klasifiksasi
A. Memudahkan penempatan dan sarana temu kembali
bahan pustaka
B. Memudahkan pustakawan dalam pengembangan dan
penyiangan koleksi perpustakaannya
C. Menuntun pustakawan kepada berfikir sistematis
teratur
D. Memudahkan pustakawan dalam membuat
bibligiografi dalam bidang tertentu
E. Menuntun pengguna untuk menemukan
subyek-subyek tertentu yang sedang dikajinya
Sistem
Klasifikasi
sistem yang umumnya
di kenal adalah :
a. Bibliographcial
Classification(CC)
b. Colon
Classification (cc)
c. Dewey
Decimal Classification (DDC)
d. Univercal
Decimal Classification (UDC)
e. Library
of Congres Classification (LCC/LC)
8. Memberi
Perlengkapan Bahan Pustaka
Suatu
pustaka atau buku yang telah di inventariasai, dibuatkan
kartu katalog lengkap dengan
klasifikasinya, pengelola bahan-bahan pustaka tersebut sehingga siap untuk di
layankan. Kartu
pustaka atau buku berguna sebagai arsip atau perwakilan dari pustaka yang
bersangkutan apabila pustaka tersebut
sedang dipinjam. Kartu buku berukuran 7,5
x12,5cm, dalam kartu pustaka tertera : nomor panggil , nomor inventaris, judul pustaka, nama pengarang, kolom data
peminjam, kolom tanggal pinjam dan tanggal kembali, paraf peminjam
Kantong
kartu pustaka
atau buku terbuat dari kertas yang agak tebal berbentuk segitiga atau persegi
yang berguna untuk menempatkan kartu pustaka serta ditempelkan di sebelah dalam kulit di belakang buku.
Label berguna untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali pustaka yang
bersangkutan karena label tersebut
merupakan tempat untuk menerapkan call number.
II.
Layanan Pembaca
Layanan pembaca perpustakaan dimaksudkan
untuk membenarkan
jasa layanan kepada pembaca, yaitu anggota perpustakaan, layanan pembaca meliputi:
a. Layanan
ruang baca
Layanan
ruang baca merupakan bagian pokok dalam
kegiatan layanan
Perpustakaan, selain layanan
sirkulasi dan layanan teknis. Layanan ruang baca dibagi menjadi :
a)
Layanan Ruang Baca Rujukan
Buku rujukan adalah bahan
perpustakaan yang sangat penting karena dari buku-buku ini, biasanya ada petugas atau pustakawan rujukan yang
siap sedia memberikan bantuan.Jawaban pertanyaan rujukan tidak semuanya
diperoleh dari buku, tetapi dapat juga dari pengalaman petugas perpustakaan. Lengkap tidaknya koleksi buku rujukan
menunjukkan mutu layanan yang diberikan perpustakaan. Buku-buku
rujukan tidak boleh dipinjam ke luar perpustakaan. Perpustakaan yang sudah maju dan mempunyai
biaya biasanya menyediakan mesin foto kopi.
b)
Layanan Ruang Baca Berupa Meja Baca
Perorangan
Layanan ini sebenarnya
sekedar perluasan dari fasilitas ruang baca. Maksudnya, untuk
memberikan kenyamanan bagi mereka yang menghendaki ketenangan khusus. Dengan fasilitas ini seolah pembaca memiliki
ruang khusus di perpustakaan yang tidak boleh diganggu orang lain. Suasana nyaman dapat meningkatkan semangat
belajar atau membaca di perpustakaan.
c)
Layanan Ruang
Baca Berupa meja belajar Kelompok.
Ruang baca jenis ini
terdapat di berbagai perpustakaan. Kelemahan meja baca ini ialah saling mengganggu
diantara para pembaca. Keunggulan,
pertama menghemat dan fasilitas perpustakaan, karena adanya ruang baru itu. Kedua, karena melihat teman sebangkunya
membaca,ia sendiri mungkin akan berbuat demikian.
d)
Fasilitas untuk Ruang Baca yang Baik
Ruang baca hendaknya
dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau jendela yang luas, dapat
memperlancar sirkulasi udara. Penerangan
harus memadai. Sinar yang baik adalah sinar
alami. Dianjurkan,perpustakaan memiliki pengontrol
sinar pada sitiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold).
e)
Perluasan dari Ruang Baca untuk Diskusi
Ruang ini dapat digunakan
oleh sekelompok pembaca yang memiliki minat yang sama
untuk membahas sesuatu. Buku-buku
dibawa dari perpustakaan kemudian dibicarakan bersama di sana.
f)
Ruang baca yang berupa Ruang Kerja bagi
Pembaca perpustakaaan
Ruang
ini dapat digunakan untuk pembaca remaja dan anak-anak agar
mereka dapat berkarya. Meskipun
perpustakaan menyediakan fasilitas dan mengeluarkan biaya,tetapi nilai kegiatan
ini sangat tinggi.
g)
Ruang Santai
Ruang ini dapat digunakan
oleh pembaca yang telah lelah membaca agar segar kembali.Sambil beristirahat ia
dapat membaca dan menonton televisi.
d. Layanan
Peminjaman (sirkulasi)
Sirkulasi
Bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Bagian
sirkulasi menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki
perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman,
misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan
perpustakaan. Untuk memperlancar pekerjaan bagian sirkulasi ini, berlaku
dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan mengenai :
a. Peraturan
penggunaan bahan perpustakaan
b. Macam-macam
bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan
c. Kebijaksanaan
mengenai masalah lewat waktu, uang denda. Dan menggantikan buku-buku yang
hilang dan rusak
d. Keterangan
mengenai jam buka perpustakaan
e. Keterangan
mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka
f. Dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu untuk diketahui petugas bagian
sirkulasi, petugas bagian lain atau para peminatnya.
Tujuh
pekerjaan utama bagian sirkulasi adalah :
1. Pendaftaran
peminjaman
2. Prosedur
peminjaman
3. Pemungutan
denda
4. Pengawasan
buku-buku tandom (reserves books)
5. Perpanjangan
waktu
6. Statistik
peminjaman dan
7. Pinjam
antar perpustakaan
e. Layanan
Rujukan (Referensi)
Pelayanan
rujukan merupakan bagian yang cukup penting dalam suatu sistem perpustakaan. Bagus tidaknya suatu
perpustakaan dapat diukur dari koleksi dan pelayanan rujukan pada perpustakaan
tersebut. Makin lengkap buku rujukan yang dimiliki oleh perpustakaan makin
mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Layanan
rujukan meliputi bimbingan
belajar dan layanan pemberian informasi. Kegiatan penting dalam rujukan yaitu :
1. Pengenalan
perpustakaan
Pengenalan perpustakaan
dimaksudkan untuk membantu siswa dalam persoalan belajar
2.
Bimbingan belajar
Bimbingan
belajar dimaksudkan untuk membatu murid dalam proses
interaksinya dengan buku sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang memuaskan
3.
Layanan rujukan bagi siswa dan guru
Layanan rujukan
antara lain dapat memberikan petunjuk pada siswa dalam menggunakan
perpustakaan. Memberikan petunjuk tentang cara-cara menyusun karya tulis atau
laporan. Layanan rujukan bagi guru dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada guru bagi kepentingan tugas-tugas mengajar dan tugas-tugas kapada siswa. Tujuan bagian rujukan atau referensi ialah untuk mendapatkan, memelihara dan
menyediakan pengetahuan rekaman oleh manusia dan mempergunakannya
diperpustakaan.
Ciri-ciri
buku rujukan (“R”) adalah :
a.
Buku “R” umumnya mahal
b.
Tak perlu
dibaca seluruhnya
c.
Tak boleh
keluar dari perpustakaan
d.
Untuk layanan “R” diperlukan
ruang baca dan mesin foto kopi
Penulis
buku rujukan terkenal adalah Bill katf. Menurut William katf buku rujukan dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Direction
Type
2. Source
Type
3. Goverment
documents dan AV Material
f. Layanan
Literatur
Pada
era globalisasi dan era informasi ini jumlah literatur dan perpustakaan
berkembang semakin maju perpustakaan berfungsi sebagai mediator antara ilmuan
atau pembaca dengan pangkalan data karena itu pustawan diharapkan paham cara
menelusuri informasi
dari pangkalan data. Dia harus mampu mengoperasikan komputer Boolean logic and, or and not dalam
memilih imformasi yang tepat dan akurat. Lebih itu pengetahuan tentang tajuk
subjek dan thesaurus harus mahir pustakawan mengajari ilmuan bagaimana mencari
informasi. Dari sebuah pangkalan data ilmuan bisa memilih informasi yang
diperlukan sesuai minatnya. Pustakawan juga harus bisa memberi informasi yang
berasal dari siaran radio, televise, faksimile,
dan dari berbagai sumber imformasi lainnya.
Pustakawan harus berprestasi
yang pasti agar memperoleh pengakuan dari masyarakat dan menjadi lahan yang
basah. Pustakawan sebagai tempat menyimpan dokumen informasi data bibliografi saja tidak cukup. Naskah harus tersedia agar
peneliti bisa berbuat banyak tempat naskah-naskah
tersebut adalah di perpustakaan. Agar perpustakaan
memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi pangkalan data yang menyediakan
data bibliografi tersebut maka diperlukan kerja sama antar perpustakaan. Naskah
tidak perlu diperpustakaan sendiri, tetapi dari perpustakaan orang lain. Kerja
sama ini harus didukung oleh adanya alat komonikasi yang baik seperti telepon,
pos dan faksimile.
Komputer memiliki kemampuan yang digeluti oleh
pustakawan yaitu mencari, menyimpan dan menemukan kembali informasi. Karena itu
pustakawan juga harus memanfaatkan
komputer sebaik-baiknya.
Pustakawan harus memahami
teknologi CD-ROM (compact Disk Read only memory) karena bahan terbitan banyak
dalam bentuk ini. Sistem pengelolahan bahan pustaka melalui
system yang diperaktikan oleh OCLC akan lebih cepat. Begitu pula, pelayanan
perpustakaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan berkomputer. Teknologi CD-ROM paling cocok untuk Indonesia
karena alasan geografis. Teknologi ini tidak begitu
sulit. Kita
harus bisa pula memantau berbagai pangkalan data dan ilmu yang ditawarkannya
agar para peneliti tetap bisa mengikuti perkembangan.
Berbagai Cara Untuk Meningkatkan Mutu Layanan
Perpustakaan
Upaya
untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dari
kegiatan pustakawan sehari-hari.
Upaya
yang dapat dikerjakan yaitu:
1.
Sikap ramah dan penampilan yang baik. Sikap
ramah dan penampilan yang baik dalam memberikan layanan kepada pembaca
menentukan
berhasil atau tidaknya pekerjaan. Melalui penampilan yang ramah, siap untuk
memberikan bantuannya, pustakawan dapat menggaet pembaca sebanyak mungkin.
2.
Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada
di perpustakaan dengan brosur ini pustakawan dapat menyampaikan kegiatan yang
sedang dikerjakan.
3.
Mengadakan berbagai macam berbagai perlombaan
diperpustakaan. Berbagai perlombaan diperpustakaan seperti lomba membaca, lomba
mengambar, lomba baca puisi, lomba pidato dan sebagainya. Bermaksud untuk mengundang para peminat
supaya datang keperpustakaan.
4.
Mengadaakan study tour bersama di perpustakaan. Kegiatan ini dapat dilakukan
secara terjadwal
pada perpustakaan umum.
5.
Menggunakan toko masyarakat atau seorang
pakar, untuk mengadakan ceramah, menceritakan pengalaman mereka dan sebagainya. Dengan pengalaman mereka atau dengan
nama besar mereka, dengan prestasi yang telah mereka buktikan, pembaca,
perpustakaan akan senang mendengarnya cerita
dibalik sukses mereka.
6.
Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik
manfaat dari bahan yang dimiliki perpustakaan
kalau pustakawan rajin, mereka dapat menggali potensi yang ada diperpustakaan.
KESIMPULAN
Perpustakaan
sekolah merupakan bagian sentral dari suatu sekolah. Keberhasilan suatu
perpustakaan dalam melakukan layanan terhadap pengguna. Pembaca ataupun
masyarakat yang memerlukan sangat tergantung bagaimana pengelolaan dan
pemberdayaan sumberdaya manusia maupun informasi yang menjadi koleksi
perpustakaan tersebut. Jadi pustakawan yang profesional dan handal sangatlah
berperan dalam menyelenggarakan perpustakaan.
SARAN-SARAN
Saran-saran
yang bisa penulis berikan kepada pembaca yaitu :
1. Sebaiknya
perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
2. Peran
pengelola perpustakaan atau pustakawan yang professional hendaknya mendapat
bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan professional.
REFERENSI
1. Martoatmojo,k.
(januari 2008). Pelayanan Bahan Pustaka.
Jakarta : Universitas Terbuka.
2. Purwono,
dan Suharmini, S. (2010). Perpustakaan
dan Kepustakawanan Indonesia.
Jakarta ; Universitas Terbuka.
3. Yulia,
Y dan Mustofa, B. (2008). Pengolahan
Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas
Terbuka.
4. Sulistia,
Hartoyo, dan Pranoto,E. (2009). Manajemen
Perpustakaan Sekolah. Jakarta :
Universitas Terbuka.
0 komentar:
Post a Comment